Sangat wajar kalau merasa frustrasi saat sudah banyak kirim lamaran tapi belum ada panggilan sama sekali. Ini adalah pengalaman yang umum dialami banyak orang. Ada beberapa alasan kenapa hal ini bisa terjadi, dan penting untuk meninjau kembali strategi kita.

1. CV atau Resume Belum Tepat Sasaran

• CV atau resume adalah ‘kartu nama’ kita di mata HRD. Kalau isinya tidak menonjol atau tidak sesuai dengan kualifikasi yang dicari, kemungkinan besar akan terlewatkan.
• Tidak disesuaikan dengan posisi: Setiap kali melamar, pastikan untuk menyesuaikan CV dengan deskripsi pekerjaan yang dituju. Sorotlah pengalaman, keahlian, dan pencapaian yang paling relevan.
• Terlalu umum: Hindari membuat CV yang isinya sama untuk semua jenis pekerjaan.
• Format tidak profesional: Pastikan CV-mu mudah dibaca dan tidak ada salah ketik.

2. Portofolio atau Surat Lamaran Kurang Menarik

• Surat lamaran atau cover letter adalah kesempatan untuk menunjukkan kepribadian dan minatmu pada perusahaan. Surat lamaran yang umum dan tidak personal tidak akan menarik perhatian.
• Tidak personal: Jangan hanya salin-tempel surat lamaran. Tulis surat lamaran yang menunjukkan bahwa kamu benar-benar memahami peran dan perusahaan tersebut.
• Tidak menonjol: Jelaskan secara singkat kenapa kamu adalah kandidat terbaik dan apa yang bisa kamu tawarkan.

3. Kurangnya Keterampilan atau Pengalaman yang Relevan

• Terkadang, pekerjaan yang kita lamar mungkin membutuhkan keterampilan atau pengalaman yang belum kita miliki.
• Identifikasi kesenjangan: Periksa lagi persyaratan pekerjaan dan bandingkan dengan kualifikasi yang kamu miliki. Apakah ada keterampilan tertentu yang perlu kamu kembangkan?
• Investasi dalam diri: Pertimbangkan untuk mengikuti kursus, pelatihan, atau proyek sampingan untuk menambah keterampilan yang dibutuhkan.

4. Lamaran Belum Terlihat oleh Perekrut

• Banyak perusahaan menggunakan Applicant Tracking Systems (ATS) untuk menyaring ribuan lamaran.
• Gunakan kata kunci: Pastikan CV-mu mengandung kata kunci yang sering muncul di deskripsi pekerjaan. Ini akan membantumu melewati saringan ATS.
• Format yang ramah ATS: Gunakan format CV yang sederhana dan hindari penggunaan tabel, grafik, atau kolom yang rumit.

Langkah Selanjutnya

Jangan menyerah! Coba lakukan beberapa hal ini:

• Evaluasi Ulang CV & Portofolio: Minta teman atau profesional di bidang rekrutmen untuk meninjau CV-mu.
• Perbaiki Strategi Melamar: Lebih selektif dalam memilih pekerjaan yang dilamar. Fokus pada kualitas, bukan kuantitas.
• Kembangkan Diri: Manfaatkan waktu ini untuk belajar hal baru atau mengambil sertifikasi yang relevan.
• Bangun Jaringan (Networking): Terhubung dengan orang-orang di industri yang kamu minati. Banyak posisi yang diisi melalui rekomendasi.
• Periksa Kembali Surat Lamaran: Buat surat lamaran yang menarik dan personal untuk setiap lamaran yang dikirim.

Mencari pekerjaan memang butuh waktu dan kesabaran. Jangan ragu untuk mencoba cara-cara di atas dan terus tingkatkan kualitas dirimu.